“Den, ini minumannya bibi simpan di meja.” Ucapan Bibik menyentak keterdiaman Scarla yang sibuk mengagumi pahatan sempurna makhluk Tuhan yang ada di hadapannya. “Iya, Bik, makasih,” jawab Fabio yang kemudian berdiri dan meraih handuk untuk mengeringkan tubuhnya. “Duduk saja. Jangan canggung begitu. Aku sudah katakan padamu jika rumah ini adalah rumah kamu juga, Scarla!” Scarla duduk di kursi yang ada di sana dengan berbatasan meja, Fabio duduk di kursi yang satunya lagi masih dengan tubuh setengah polos, pria itu meminum jus yang tadi diberikan oleh asisten rumahtangganya. “Nanti kita ke rumah mama ya?” Scarla menoleh. Sebenarnya dia sangat merindukan mama Daisy, tapi belum ada nyali untuk datang ke kediaman keluarga Limantara. “Pasti mama senang jika tahu kamu datang," lanjut Fabio