Rasanya hangat dan sangat nyaman sekali! Eva masih menyadarkan kepalanya di bahu Avin, merasakan detak jantung dan helaan nafas panjang pria itu. “Eva,” ujar Avin. “Ehm,” Eva hanya menjawab dengan deheman. “Ini sudah mau jam sepuluh malam, dan kau sudah duduk di pangkuan ...” ujar Avin. “Aku tahu ini sudah jam berapa, tapi ini belum terlalu larut malam,” sela Eva dengan menatap Avin dan mengedipkan matanya, “Dan aku sudah duduk sekitar ..belum satu jam, aku rasa.” “Tapi kakiku mulai kram,” ujar Avin tersenyum masam. “Abang mau bilang aku berat?” ucap Eva merenggut. Avin menatap Eva kemudian menggelengkan kepalanya, “Tidak juga, tapi tempat duduk ini sangat sempit dan membuatku seperti terjepit.” Eva melihat kurs plastik yang di duduki Avin dan menyadari kalau kursi itu terlalu ke

