Padma yang baru saja selesai menyusui Hamish dan menaruh bayi itu ke box tempat tidurnya melirikkan matanya beberapa kali ke arah Bram yang sedang menyisir rambutnya setelah selesai mandi dan entah berapa kali juga wanita itu menghela nafas panjang dan menghembuskan dengan kasar. “Kenapa?” tanya Bram yang sedari tadi memperhatikan Padma. “Kau itu keterlaluan Bram, Abang Avin itu perlu istirahat dia itu habis mendonorkan darahnya untuk Puspa,” ujar Padma terdengar kesal. “Karena itu aku pindahkan Puspa ke ruang rawat paling bagus, biar Avin bisa menjaga Puspa sekaligus beristirahat dengan nyaman di sana,” sahut Bram melihat sekilas pada Padma, “Tidak seperti yang sebelumnya pilihan Avin , ruang rawatnya terlalu kecil.” “Tentu saja ruang rawat Puspa sebelumnya itu kecil, kau pikir bera

