Chello perlahan-lahan membuka mata. Ia mengerjap- bingung saat melihat tembok kamar didominasi warna merah muda dengan langit-langit putih berhiaskan kartun doraemon. ‘Papah nggak mungkin tuker tambah Upin-Ipin kan?’ batin Chello mencoba mencari kemungkinan-kemungkinan yang ada. “Eh! Kakak udah bangun?” Chello menggelengkan kepala berulang kali. Ia seperti mendengar suara dewi kematian. “Kakak kenapa geleng-geleng kepala?” tangan Chello terulur untuk mengucek mata guna memastikan jika di sampingnya memang ada Audi. “Mau Audi bikinin es teh nggak biar seger?” ‘Jadi kejadian gue tadi lari-lari ke rumah Audi beneran?’ “Kakak!” Audi melambaikan tangan ke depan wajah Chello. “Mau es teh nggak?” tanya Audi sekali lagi. “Nggak usah.” Chello