8

1494 Kata

Chello menggeliat kala cahaya matahari menyelinap masuk melalui celah-celah tirai. Matanya mengerjap berulang kali dengan lengan yang semakin erat memeluk guling. “Kok empuk-empuk keras?” merasa berbeda Chello merasa guling yang biasanya ia gunakan. Meremas berulang kali dengan mata yang masih terpejam. “Lah, kenyal!” ujar Chello.           “Engh, Kakak!” dan ketika suara desahan masuk ke dalam gendang telinga, Chello segera membuka mata. “Astajim!! Astaghfirullah! Mamaaa kenapa iblis ini ada di kamar Abang?!” jerit Chello histeris karena melihat Audi di atas ranjangnya.           Chello melompat turun. Sembari meneguk ludah ia menatap wajah merah muda Audi. ‘Astaga! Tadi gue megang apaan kok empuk? Muka dia kok merah?’ Chello meremas-remas jarinya sembari menyusuri seluruh tubuh Audi un

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN