"Maafkan sikap ayah, Bi." Mia dengan rasa bersalah yang tercetak di wajah cantiknya menghampiri Najwa yang tengah bersiap. "Tidak apa-apa, Sayang, bibi sudah tahu sifat ayahmu dan memakluminya, tapi bibi hanya tidak enak pada Anne," ungkap Najwa dengan jujur. "Istrinya Sean?" "Iya, bagaimanapun dia baru di keluarga ini dan belum tahu dengan sifat ayahmu. Bibi ingin keluar membeli bahan untuk makan malam, kau ingin ikut?" tawarnya. Bagaimanapun juga Mia adalah keponakan jauhnya, jikapun dulu Mia menjadi menantunya tetap tak merubah sikapnya yang ia tunjukkan sekarang. Mia tersenyum kecil dan mengangguk. "Sekalian Mia ingin melihat-lihat kota, rasanya sudah lama sekali Mia tidak kesini. Bahkan lupa kapan terakhir kali berkunjung," serunya dengan wajah yang bersinar. Akhirnya keduanya