"Minum!" "Tidak!" "Minum, minum!" "Tidak! Tidak!" Entah sudah berapa lama kedua pasang suami istri itu berdebat. Anne masih memegangi segelas kecil jamu oleh-oleh dari ibu mertuanya. "Kau yang hamil, kenapa aku yang minum?" Sean menggerutu dengan keringat dingin mengalir melewati pelipisnya. "Tapi kau yang mual, suamiku. Kau juga yang ngidam, lo," jawab Anne dengan masih menempel pada sang suami yang terpojok di sudut sofa. "Sekali tidak, tetap tidak," ulang Sean seraya menyingkirkan tangan Anne yang terus memaksanya minum jamu berwarna coklat kekuningan itu. Tiba-tiba Anne mengambil jarak, meletakkan gelas jamu itu ke atas meja dan bangkit dari duduknya. Sean yang melihatnya merasa terkejut. "Mau kemana?" tanyanya. Anne tak menjawab dan hanya setengah menoleh ke arahnya dan Sean