31. Terjebak Dalam Ancaman

1469 Kata

Arga dan Gita memasuki ruangan VIP dengan perasaan was-was. Pemandangan di depan mereka tidak begitu bagus. Liam Abraham duduk dengan tenang di sebuah kursi leather, seorang asistennya berdiri kaku di belakangnya. Suasana ruangan yang mewah tiba-tiba terasa sangat menyesakkan. Liam menyilangkan kaki dengan elegan, disertai dengan senyum tipis yang mengembang. "Selamat siang. Silakan duduk." Arga masih berdiri kaku di depan pintu, tubuhnya melindungi Gita. "Di mana Nadine?" Kali ini Liam mengangkat gelas anggurnya, memamerkannya di bawah cahaya lampu kristal. "Dia baik-baik saja. Sedang beristirahat di tempat yang aman." "Kami ingin bertemu dengannya. Sekarang." Suara Gita terdengar bergetar di belakang tubuh Arga. Liam meletakkan gelasnya, menatap mereka dengan tatapan yang membuat r

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN