Roman masih menunggu jawaban Arga, keningnya mengerut dalam. Namun, Arga masih saja tidak bersuara. "Aku apa?" tanya Roman tak sabaran. Arga mengembuskan napas pelan. "Aku tidak menemukan di mana Nadine. Dia tidak ada di sana." Roman tersenyum sinis. "Jangan berbohong, Arga. Aku sudah melacak plat mobil yang kau kirim waktu itu dan itu memang milik Liam Abraham. Jadi, katakan saja yang sebenarnya, apakah Nona Nadine bersama Liam atau tidak?" Itu satu kesalahan Arga, karena terburu-buru memberitahu Roman mengenai mobil yang ditumpangi oleh Nadine. Dia tidak menyangka jika urusannya akan menjadi sepelik ini. Dia bahkan tidak membayangkan jika Nadine harus kembali kabur lagi dari rumah. Melihat Arga yang masih terdiam, Roman mendekat beberapa langkah, suaranya rendah dan berbahaya.

