Bagas salah tingkah. Dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri karena dengan lancang ia berani mencium Titan. Bagas tidak bermaksud mencium Titan begitu saja, namun melihat wanita itu tersenyum dengan tulus dengan wajah berseri, membuat Bagas hilang kendali. "Maaf." Kalimat pertama yang keluar dari bibir Bagas setelah ia mencium Titan. "Aku tidak bermaksud melecehkan mu." Lanjutnya. Untuk pertama kalinya Bagas merasa begitu bersalah karena telah mencium seorang wanita tanpa permisi. "Titan?" Panggil Bagas karena wanita di hadapannya itu tertunduk sambil memegang sebelah pipinya. "Aku minta maaf," Titan menoleh. "Sebaiknya Pak Bagas pulang." Ucapnya, kemudian kembali menunduk. "Aku juga harus pulang." Lanjut Titan, kali ini suaranya terdengar bergetar seperti menahan tangis. "Tung

