Episode 61

2350 Kata

Pagi itu seperti biasa Bagas ikut berkumpul bersama keluarga lainnya untuk menikmati sarapan bersama. Hampir sepuluh hari lamanya ia berada di kediaman ayahnya, Bayu Anjava.  Bagas tidak lagi berontak seperti dulu, ia menjadi pendiam dan jarang bicara. Hal itu dilakukannya bukan tanpa alasan, tapi karena jauh didalam lubuk hatinya ia merasa malu. Malu pada diri sendiri yang telah memperlakukan Bayu dan Rinrin dengan begitu buruk, sementara kini mereka berdua justru menjadi orang yang paling perhatian dalam merawatnya.  Berbeda dengan pagi sebelumnya, kali ini bukan hanya ada Rinrin dan Bayu saja tapi Barry juga tampak hadir. Sama halnya dengan Bagas, Barry tidak banyak bicara. Ia hanya menghabiskan sarapan paginya tanpa ekspresi. Wajahnya tampak semrawut dan sembab, seperti baru terkena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN