Titan mengusap pelan rambut dengan handuk kecil berwarna merah muda yang sudah terlihat sangat pudar. Tepat pukul sebelas malam ia baru saja selesai membersihkan tubuhnya setelah hampir satu jam lamanya ia berjalan menyusuri jalanan Ibu kota. Bukan karena tidak ada uang untuk membayar jasa transportasi agar ia bisa cepat sampai ke rumah panti, tapi karena ia ingin mengulur waktu agar ia bisa sampai ketika Ibunya sudah beristirahat. Kepala dan tubuhnya terasa sakit, bahkan kakinya pun ikut sakit akibat terlalu lama berjalan dengan alas kaki yang kurang nyaman sehingga membuatnya lecet dan perih. Hal itu tidak sebanding dengan hatinya yang terasa jauh lebih perih dan sakit. Titan mengusap kembali dadanya yang terasa sesak, ia mencoba mengatur nafas agar rasa sesak itu bisa berkurang mesk

