"Kak Bagas gak mau pulang dulu?" Tanya Mika, ia prihatin melihat Bagas yang masih menunggu Titan sejak tiga jam lalu. "Nggak. Kak Bagas mau nunggu Kak Titan pulang." Jawab Bagas. Ia masih mencoba menghubungi Titan dengan mengirim beberapa pesan singkat namun tidak ada satupun pesannya yang di balas Titan. "Kalau begitu mau di tambah lagi kopinya?" Tawar gadis kecil yang selalu di kepang dua itu pada Bagas. "Nggak usah. Perut Kak Bagas kembung minum kopi terus." Bagas menolak tawaran Mika sambil melirik dua cangkir kopi dihadapannya. "Kamu masuk aja ke dalam. Kak Bagas mau nunggu disini sampai Kak Titan pulang." Bagas mengusap puncak kepala Mika dengan lembut. Gadis kecil itu mungkin mengkhawatirkan dirinya yang sudah sejak tadi menunggu kepulangan Titan tapi, dirinya justru lebih k

