"Kenapa setelah menjadi pacar kamu justru semakin judes?" Keluh Bagas karena sejak ia mengantar Titan pulang, wanita itu tidak menjawab ataupun mengangkat panggilan darinya. Titan selalu beralasan sibuk. "Selain judes kamu juga selalu sibuk." Lanjutnya sambil memperhatikan Titan yang tengah menata makan siang di meja, di ruang kerja Bagas. "Makan siangnya udah siap." Ucap Titan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Bagas. "Saya permisi." Titan ingin segera pergi dari ruangan itu dan melanjutkan agenda makan siang yang sempat tertunda. Dalam hati ia menggeram kesal karena Bagas memintanya untuk menyiapkan hidangan makan siang yang tentunya untuk dia dan seseorang karena makanan yang dibeli Bagas cukup banyak "Tunggu!" Bagas menghadang langkah Titan. "Aku pesan semua makanan ini untuk kita

