Episode 17

1719 Kata

"Semoga di belum datang." Gumam Titan di depan pintu ruang kerja Bagas. Titan berharap Bagas tidak ada di ruangan tersebut sebelum ia menaruh secangkir kopi hitam seperti biasanya. Setelah kejadian kemarin malam, Titan merasa sangat malu untuk bertemu Bagas. Titan mengutuk dirinya sendiri karena telah lancang memeluk Bagas di saat hujan petir. Perlahan ia membuka pintu, memeriksa keadaan sekitar dan untuk kali ini ia beruntung, karena tidak ada tanda-tanda kehadiran Bagas. Titan segera bergegas keluar, setelah menaruh kopi di atas meja kerja Bagas. "Akhirnya…" Titan menghela lega. Malam itu Bagas memang mengantarnya pulang. Selama perjalanan Titan tidak berani bicara atau pun menatap Bagas, ia merasa malu karena tanpa sengaja melakukan dua kesalahan di waktu yang sama. Pertama ia men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN