Episode 18

1479 Kata

"Stop pak!" Ucap Titan pada sopir taksi yang ditumpanginya. Meskipun jarak menuju rumahnya masih cukup jauh, Titan memilih untuk berjalan kaki. Waktu masih menunjukan pukul delapan malam dan jalan yang dilewatinya masih cukup ramai. Kendaraan masih berlalu lalang dan hilir mudik silih berganti, membuatnya tidak perlu merasa takut. Di penyebrangan jalan, Titan menunggu lampu berubah menjadi hijau agar ia bisa melewati jalan dengan selamat. "b******k!" Gumamnya sambil menghela nafas berat. Titan tidak lagi menangis, rasanya terlalu sering ia menangisi Barry, namun ternyata lelaki itu justru hidup bahagia bersama Maureen. "Bayi? Mereka mau punya bayi?" Lanjutnya sambil tersenyum sinis. "Seharusnya sudah sejak lama mereka memiliki anak." Titan berbicara sendiri, mengabaikan tatapan aneh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN