Suara kumandang iqamah setelah adzan subuh, mulai samar-samar terdengar. Oris yang sudah terbangun sejak setengah jam yang lalu, nampak sudah bersiap, berdiri di atas gelaran sajadah menghadap kiblat dalam kamarnya. Dengan khusyuk, pemuda itu mulai menjalankan kewajiban shalat lima waktunya, hingga tepat pada rakaat ke dua, suara ketukan dari pintu kamarnya, mulai mengganggu fokus beribadah pria itu. Tok, tok, tok! Tok, tok, tok! “Oris!! Auberon! Buka pintu!” Perempuan cantik, dengan mata sembab itu, masih berusaha mengetuk pintu kamar Oris sangat kencang, dan lebih menuntut. “Oris!! Lu kagak mati, kan, di dalam? Buka, Ris! Gue mohon … demi kelangsungan hidup gue!” serunya lagi. Namun, tepat ketika perempuan itu hendak kembali mengetuk pintu, satu tangan besar tiba-tiba menyambar p