Setelah puas bermain, saat ini mereka memilih pulang ke Rumah, Damar yang terlihat lelah membuatnya tertidur pulas dipelukan Janu. Janu sepertinya berhasil mengambil hati Damar walaupun tetap saja Damar dan Janu masih sering bertengkar. Janu merasa sangat senang mengganggu Damar, dan putranya itu akan marah padanya lalu menangis. Kebiasaan aneh yang menurut Wirda karena sikap Janu ternyata sangat jahil kepada putra semata wayangnya. Janu melirik tangan Wirda dan ia menyunggingkan senyumannya. "Gelang kamu bagus," ucap Janu. "Iya Alhamdulilah tadi dapat give away," ucap Wirda dan ia menujukkan ekspresi datarnya mencoba memancing Janh agar kesal padanya. "Baik sekali ternyata pemilik toko kue memberikanmu give away gelang berlian," ucap Janu sinis. "Jadi ini gelang berlian?" Tanya Wird