Bab 20

1244 Kata

Gelap. Sepi. Hening. Aku di mana? Mungkinkah Tuhan sudah mencabut nyawaku? Bagaimana dengan Radja? Ya Tuhan, mungkinkah b******n itu ... Tidak! Jangan! Aku tidak sanggup kehilangan Radja. Kenapa dia belum sadar dok! Kenapa! Semua cara sudah kita lakukan tapi kenapa Catta belum juga sadar? Separah apa perbuatan b******n itu sampai tunangan saya tidur senyenyak itu hah! Samar-samar aku mendengar suara teriakan penuh keputusasaan. Suara itu sangat aku kenal, ya itu suara Radja, aku hendak membuka mata tapi terasa berat. Sekali lagi aku mencoba membuka mata tapi lagi-lagi terasa berat. Tubuhku kaku bagaikan seonggok kayu, aku berusaha mengangkat tangan tapi sulit. Kenapa aku sulit untuk bergerak? Apa yang sudah b******n itu perbuat padaku? Argghhhh banyak pertanyaan di kepalaku. Pengania

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN