Azela berusaha mengontrol perasaannya agar bisa menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Matanya memanas melihat Geza yang menyelesaikan syuting terakhirnya hari ini. Kata-kata Geza yang begitu menyakitkan benar-benar terus terngiang di kepalanya. Dia ingin segera mengakhiri hari ini dan pulang. Rasanya sejak semalam semuanya terasa berat untuknya. Hubungannya dan Geza hancur begitu saja hanya karena Issabel yang benar-benar gila. “Bagaimana perasaanmu, Azela? Menyedihkan sekali, uhh. Ini belum seberapa, sayang. Ini adalah permulaan, well tapi semua bergantung padamu si. Jika kau besok mengajukan resign, tentu aku akan dengan senang hati mengakhiri permainan ini.” Issabel yang tiba-tiba berdiri di sisinya membuat Azela langsung menoleh dengan mood yang semakin hancur. Namun Azela tidak in