Tatapan tajam yang Geza layangkan membuat tubuh Azela panas dingin, wanita itu hanya bisa menunduk dengan jantung bertalu keras dan tangan yang terasa dingin. ‘Kau tidak bersalah, kenapa harus takut, La?’ Suara hatinya membuat gadis itu memejamkan matanya, mengiyakan. Lalu pelan-pelan dia mendongak, membalas tatapan tajam Geza dengan berani namun matanya langsung berkaca-kaca, merasa lemah dengan tatapan tajam itu dan fakta menyakitkan jika Geza tidak mempercayainya seperti semalam. “What the hell are you doing, Azela?!” Geza mendekat dan langsung mencengkram kuat lengan Azela, membuat gadis itu meringis dan berusaha melepaskannya. Walau ketakutan setengah mati, namun Azela balik membalas tatapan tajam itu dengan raut yang kecewa juga senyum penuh luka. “Then, what are you do