Sean menjatuhkanku ke atas kasur. Aku menatapnya dengan sedikit takut. "Apa yang kau inginkan, Sean?" tanyaku. "Menurutmu apa itu, Kayla?" Aku menelan salivaku dengan susah. "Aku tidak mengerti maksudmu, Sean." Sean tertawa. "Kalau begitu, mari kita cari tahu," balas Sean dan ia kini mendekatiku. "Cari tahu apa?" tanyaku lagi dan aku hanya seperti beo yang mengulang perkataan Sean. Sean kini berada di depanku, kami berjarak hanya beberapa centi hingga bibir Sean akan menyentuh bibirku. Aku merasa aneh, bahkan untuk ciuman ini setelah aku menikah dengannya tadi, entah mengapa aku merasa malu-malu. Napas Sean mulai menghantam wajahku dan ... Aku menahan tanganku di pundaknya yang mana membuatnya terkejut seketika. "Ada apa, Kayla?" tanyanya. Aku melepaskan tanganku dari pundaknya d