Aku mengambil telepon yang berada di meja nakas samping kasurku. Dengan cepat aku menekan nomor telepon rumah paman dan berharap siapa pun di rumah itu mengangkat telepon ini. Detik-detik awal suara sedang menyambukan hingga suara anak kecil terdengar di telingaku. "Halo, siapa ini?" "Cowboy?" tanyaku. "Kayla, itu kau?" "Cowboy, dengarkan aku. Bisakah kau memanggil ibu dan memberikan telepon ini padanya?" Aku menggigit kuku jari jempolku sembari melihat arah jendela kamarku. "Bisa. Sebentar, Kayla." Suara langkah menjauh dari telepon membuatku yakin jika adikku tengah pergi mencari ibu. Kuharap tidak terlalu lama karena aku tidak ingin berbenturan dengan Sean akan datang menjemputku. "Halo?" "Ibu," panggilku. "Kayla? Kau tidak apa-apa? Apakah sesuatu terjadi padamu, Nak?" "Tidak