“... Mila, di antara ribuan kata dan nada yang menari di benakku, yang penuh akan dirimu, ada dua kata yang sangat ingin kukatakan, namun nggak akan pernah bisa kuucapkan sekalipun nanti aku kembali; Aku menyukaimu..." Altha ♫ ♫ ♫ "Arata! Bangun!" Mila menggedor-gedor pintu kamar Arata dengan wajah panik. "Ada apa?" Arata keluar dengan penampilan kusut dan berantakan, sesekali menutup mulut karena menguap. "Atlan nggak bisa dihubungi. Biasanya kalau pagi dia selalu mengirim pesan, dan dia nggak pernah mematikan hp-nya, tapi sudah sejak tadi aku hubungi, nomornya nggak aktif." Kantuk Arata seketika lenyap. "Jangan bilang, dia mau pergi tanpa pamit," pikirnya sembari mengacak rambut, kesal. "Segera berpakaian, La. Kita ke rumahnya sekarang." Mila yang masih mengenakan