“Sudah kubilang, jangan ke kantin kalau nggak ada aku,” kata Noval. “Haha, kamu terdengar kayak ibu kami,” kata altha, yang masih berusaha tertawa dengan susah payah. “Cih! Menyebalkan!” Noval hanya mengambil plastik isi roti di tangan Mila, lalu berjalan lebih dulu. “Harusnya Atlan nggak pelu melakukan itu. Rey cuma mau bicara sama aku. Lagian aku tahu Rey nggak akan jahat sama cewek.” “Tapi kamu nggak mau bicara sama dia.” “Kata siapa aku nggak mau?” “Kenapa?” “Apanya yang kenapa? Kenapa mau bicara sama dia? Ya karena aku nggak mau Atlan dipukulin.” “Bukan itu. Kenapa bohong di depanku, padahal kamu tahu nggak bisa bohongin aku?” Mila berhenti melangkah, seolah menyadari sesuatu. “Sejak kapan?” “Hah? Apanya yang sejak kapan?” Mila mengernyit, memerhatikan wajah Altha. “Sejak