Mata bulat Hanae melebar sempurna saat melihat apa yang ada di dasar gelas champagne-nya. Sesuatu berbentuk bundar, kuning mengkilat, dan ada satu titik berkilat. Debaran menggila di dalam d**a kian meluap saat kemudian Xavion berdiri dari kursi, lalu bersimpuh di sebelahnya. Demi apa pun juga dia tidak percaya semua ini terjadi. “My God ... my God ...,” engah Hanae menggeleng dengan wajah merona merah muda. Matanya berkaca-kaca, sebentar lagi akan ada butiran bening meluruh di pipi. Xavion mengambil gelas champagne yang sudah kosong di tangan kekasihnya. Ia ambil satu cincin berlian yang basah, mengeringkan dengan tisu, lalu mendongakkan kepala sambil menatap wajah cantik. Bibirnya bergerak dengan haru, “Seumur hidup, aku tidak pernah percaya akan cinta. Karena bagiku cinta hanya meng
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari