Tidak lama kemudian. Mereka pun sampai di depan gerbang sekolah dasar yang terlihat sangat sederhana dan Erick melihat itu, merasa sangat miris sekali. "Syifa sayang, kamu … selama ini, bekerja di sini?" Tanya Erick. Syifa menganggukkan kepalanya dan dia segera bersiap untuk keluar dari dalam mobil. "Iya mas! Aku bekerja di sini dan ya … Aku merasa bahagia, walaupun gajinya tidak seberapa tapi … Aku bisa melupakan perasaan sedih aku tentang kehilangan anak kita," ucap Syifa yang segera menutup mulutnya, karena dia keceplosan. Mendengar itu, Erick segera tersentak dan dia mendekati Syifa dengan tatapan serius. "Apa maksud kamu? Kamu juga … Merasa sedih?" Tanya Erick yang semakin curiga dengan Syifa. "Bukankah kamu sendiri yang tidak menginginkan bayi itu dan … Kenapa ka