Nyata dan bukan mimpi

1232 Kata

Setelah semuanya pergi. Erick pun menatap Syifa yang masih memejamkan matanya dan dia mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang menempel di pipinya dan menyelipkan rambut itu ke telinganya. "Syifa, aku minta maaf karena aku sudah menyakiti kamu," ucap Erick dengan suara lirih dan dia mengecup lembut dahinya. Erick merasa sangat menyesal, karena dia lepas kendali dan dia tidak memikirkan kondisi tubuh Syifa yang sebenarnya masih lemah itu. Setelah mengecup lembut dahinya, Erick pun mengusap lembut pipinya Syifa dan hati yang masih dipenuhi rasa sesal. Namun, tiba-tiba saja. Bulu mata Syifa pun, mulai bergerak dan perlahan dia membuka kelopak matanya dan Syifa melihat, sosok Erick yang sedang memandang wajahnya dengan tatapan sedih. Melihat itu, Syifa merasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN