Begitu pria yang bernama John dan Orlin keluar dari ruangan, Agnes menatap suaminya dengan tajam, “Brice, kamu selalu di luar prediksi! Hah….” Keluhnya. “Artinya kamu sudah berbohong padaku!” sambung Agnes sambil memutar malas bola matanya yang indah. “Itu tidak termasuk kebohongan, sayang! Aku tidak terima.” Sahut Brice. Agnes memicingkan matanya, “Apanya yang bukan kebohongan kalau seperti itu?” “Aku tidak bohong sweety, aku hanya melengkapi semua prosedur agar membuat pernikahan kita resmi sesuai kontrak. Di mana letak bohongnya?” “Tapi…!! Issshh! Terserahlah!” sahut Agnes yang berbalik, ia berjalan meninggalkan Brice dengan raut wajah kesalnya. “Eh? Dia benaran marah?” panik Brice yang sempat terdiam beberapa detik, akhirnya mengejar sang istri yang sudah keluar dari ruangan deng