Setelah selesai sarapan. “Kamu membawaku kemana Brice?” Agnes kebingungan saat tangannya di tarik dengan lembut oleh Brice. Mereka berdua memasuki lift, “Brice?” tanya Agnes lagi dengan nada yang begitu, manja? Ah entahlah. Sejak kapan dia bersikap seperti ini di depan Tuan Perayu. Brice terkekeh dan melingkarkan tangannya di pinggang Agnes, “Wait sweety.” Ucapnya dengan nada begitu rendah, memberikan satu kecupan di puncak kepala istrinya. Usai membaca pesan dari Gamma tadi, Brice berusaha tenang dan menyuruh Gamma untuk menyiapkan pengawal untuk Agnes, dan hal yang lebih penting adalah dia tidak boleh lupa dengan hadiah kecil yang harus ia berikan kepada Agnes pagi ini. Ting! Pintu lift terbuka, Agnes terperangah melihat deretan mobil mewah di depannya. “Brice ini? Aku tidak tahu a