21. Lamunan Senja

2345 Kata

Setelah pertemuan tidak sengajanya dengan Damar, hari-hari Lupita diwarnai dengan degupan jantung yang tidak bisa dikondisikan ketika ia acap kali berpapasan atau bahkan bertegur sapa seperti sekarang ini dengan Damar. “Kenapa diam saja? Kamu sudah berubah ya, Pit. Dulu gigi kamu habis lhoo..” “Sialan,” gumam Lupita yang tidak tahan dengan hinaan terselubung yang dilontarkan oleh Damar tepat langsung di hadapannya. Keduanya kini tengah mengantri di kantin kampus. Lupita memesan makanan dan juga minuman, sedangkan Damar entahlah.. berniat mengikuti Lupita mungkin! “Sayang..” panggil seorang wanita berpakaian modis dengan suara mendayunya. Rengkuhan manjanya juga kini berhasil mengapit tangan kekar Damar yang tengah mengenakan kemeja dengan lengan dilipat itu. Ugh! Empuk sekali pas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN