Restu Allah

1173 Kata

Sesampainya di rumah, Ammar menggandeng Ziva memasuki pintu, melewati ruangan utama. Langkah keduanya terhenti ketika mendapati Prity yang tengah duduk di ruangan itu. Sudah larut malam begini, Prity masih belum tidur. Apakah wanita itu sedang menunggu kepulangan Ammar? Ammar menatap Ziva, meminta supaya Ziva tenang dengan gerakan matanya yang berkedip. Ia tahu apa yang dirasakan Ziva, pasti gugup menghadapi Prity. “Kita akan mencari rumah baru jika tidak ada titik temu antara kau dan mama,” bisik Ammar yang pastinya suaranya tidak didengar oleh Prity. Wanita yang ekspresi wajahnya selalu tampak bengis itu, menatap Ammar dengan tenang. Ammar merengkuh pundak Ziva dan membawanya mendekati Prity. “Mama, aku membawa istriku pulang. Ziva adalah istri sahku. Kami saling mencintai. Dan kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN