“Mas Ammar, apakah perasaanmu nggak akan berubah meski tahu kalau istrimu Zira itu adalah...” “Sebelum Zira menikah denganku, aku sudah tahu kalau Zira itu adalah kamu,” potong Ammar membuat Ziva terkejut. “Cincin di tanganmu itu hanya dimiliki oleh Ziva.” Ziva sekilas melirik cincin di jari manisnya. Ooh... betapa bodohnya dia yang telah melupakan hal itu. tapi tak masalah, hal itu membawanya keada keberuntungan yang akhirnya malah membuatnya dinikahi oleh Ammar. “Dan mungkin kamu melupakan satu hal, bahwa Ammar, mantan kekasihmu ini sangat hafal dengan beberapa organ tubuh sosok Ziva. Terutama tanganmu. Bahkan jari-jarimu pun aku sangat mengenalnya. Sejak saat itu, aku ingin membuatmu untuk tetap berada di dekatku. Aku juga berpikir menikahimu untuk membalaskan rasa sakit hatiku, dan