“Kita bisa tidur bersama di kamar ini, kita juga bisa makan berdua di kamar ini.” Ammar meraih garpu, lalu memotong daging dan mengarahkan garpu ke mulut Ziva. Ziva membelalak. “Ayo, makan. Kita makan berdua di sini. Kita suami istri bukan?” lanjut Ammar membuat Ziva semakin terharu. Ziva pun menelan makanan yang disuapkan ke mulutnya. Setelah menyuapi Ziva, Ammar pun menyantap makanan dnegan tangannya sendiri. bergantian, Ammar mengarahkan garpu ke mulutnya dan ke mulut Ziva sampai makanan pun habis. Keadaan sudah berubah, hati Ammar pun telah terisi oleh Ziva. tapi apakah Ammar akan menerima Ziva saat Ziva mengakui dirinya adalah mantan yang membuat Ammar patah hati? “Bertahanlah untuk sementara sampai aku memiliki waktu yang tepat untuk mengakui mu sebagai istriku di hadapan mama