Seperti permintaan kakek Sulaiman, mereka pulang dengan mobil yang sama, hanya saja Haikal duduk di kursi depan bersama sopir, sedangkan Sasya duduk di belakang bersama Kakeknya. Sasya akan terus berusaha mendekatkan kembali Kakek dengan Haikal, dia tidak bisa pisah dari dua orang itu, jika dia harus memilih, maka dia pun bingung harus memilih siapa. Sesampainya di rumah, Sasya langsung mengajak Haikal untuk masuk satu kamar dengan dirinya. “Suruh lelaki itu tidur di kamar belakang! Tidak perlu tidur satu kamar dengan kamu!” ucap Kakek membuat Sasya kembali menarik nafas lelah, ternyata drama kakeknya belum juga usai. “Kakek, kakek suruh Sasya tidur di kamar belakang?” tanya Sasya langsung ke inti. “Kakek suruh lelaki itu! Bukan kamu.” “Sama saja Kek, itu seperti kakek menyuruh Sasya