Setelah Gibran keluar pergi dari rumah tersebut, suasana kembali kondusif, Haikal mengobrol banyak hal tentang pekerjaannya dengan kakek Sulaiman, sedangkan Sasya di temani mamanya yang juga asyik membahas barang-barang mewah dan tas-tas branded hingga Sasya merasa bosan mendengar harga-harga tas yang nilainya sama dengan jajannya sebulan dari Haikal. “Kalau Haikal memang cinta sama kamu, suruh dia kerja keras penuhi semua keinginan kamu,” ucap mamanya Sasya yang tidak melihat ke arah Sasya, tapi sibuk menscroll layar ponsel smartnya. “Mas Haikal selalu bertanggung jawab kok Ma, dia juga penuhi semua keinginan Sasya,” sahut Sasya membela suaminya. “Halah, keinginan yang mana? Baru cincin ini doang kan? Memang sih cincin ini bagus, tapi sekarang sudah ada keluaran terbaru lagi, kamu haru