Kebingungan melanda hatinya, ia merasa bingung harus bercerita ke siapa. Tiba-tiba terlintas nama Mas Is dipikirannya sebab menurutnya saat ini hanya Mas Is yang masih peduli dengan Mita dan anaknya semenjak status talak terpredikat pada Mita. Ia mulai menghubungi Mas Is, sekarang seakan Mas Is adalah penolong di setiap kegelisahan dan juga kekecewaannya. Mita menceritakan semuanya pada Mas Is, tanggapan Mas Is hanya sabar dan ikhlas menjalani semuanya. Bunda kesal dan geram karena melihat Rere sudah dalam keadaan dehidrasi tetapi malah dibiarkan saja. Mita justru sibuk dengan ponselnya dari pada anaknya. Bunda menggendong Rere dan membawanya keluar kamar, memanggil Kak Anjani untuk menemani beliau membawa Rere ke rumah sakit terdekat. Mereka pergi tanpa memberitahu Mita dan hanya menitip