Mita memperhatikan satu persatu anggota keluarganya ternyata semuanya aman dan sepertinya tadi hanyalah mimpi. Tiba-tiba kepalanya merasakan sakit yang sangat luar biasa, ia memegang kepalanya kuat-kuat dan berteriak membuat semua orang yang disekitarnya bingung segera mendekat padanya. "Tidaakkk!!!" "Jangan sakiti keluargaku!! Tolong jangan!!" "Aku mohon, jangan please jangan. Mereka keluargaku, hartaku satu-satunya." "Daraahhhh, daraaahhhh. Bunda, Kakak, Mas Rizky, Mbok, Saka, Rereeee. Tidaakkk." "Mita!! Hey!! Sadar!!" Mas Rizky mengguncangkan tubuh Mita agar ia tersadar. Tetapi teriakan Mita semakin menjadi. Kak Anjani bingung melihat adiknya seperti orang gila begitu. Bunda menangis dengan kepiluan. "Tidak, tolong. Aku mohon, jangan sakiti mereka," oceh Mita dengan tatapan ketaku