"Mita? Sudah bangun, Dik?" Mita menganggukan kepalanya. "Mau apa sayang?" "Haus, Kak. Mita sudah berusaha untuk mengambilnya sendiri tapi enggak bisa. Maaf jadi bangunin, Kakak." "Enggak pa-pa sayang. Kamu 'kan lagi sakit, Kakak ambilkan, ya," ucapnya penuh dengan kelembutan. Mita menganggukkan kepala, Kak Anjani membantu Mita terlebih dahulu untuk duduk lalu memberikannya minum. Sepertinya Mita sangat merasa haus sampai habis satu gelas air mineral. "Haus banget, Dik?" "Hehe, iya, Kak." "Mau makan?" "Enggak, Kak." Hening. Keduanya saling diam tanpa suara dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Mita menatap atap langit rumah sakit dan mulai mengingat-ingat sebenarnya apa yang sudah terjadi sehingga membuatnya berada di tempat ini. Ia mulai ingat bahwa tadi sedang pulang dari tempa