Anjani dan Bunda masuk ke dalam kamar Bunda untuk membicarakan perihal isi surat. Bunda tidak akan membaca suratnya, tapi meminta Anjani setidaknya jelaskan tiap poin yang ada di dalamnya. Walaupun sama saja, tapi terkesan lebih simpel. Bunda ini memang pintar sekali dalam cara mencari tahu. "Kak, ayolah, beritahu Bunda sedikit saja apa isi dari surat itu." "Intinya saja ya?" "Iya, okelah tak apa." "Inti dari surat ini adalah orang yang sama seperti yang nabrak Mita kemarin. Dia merasa, Mita sudah mengambil kekasihnya dan dia tak akan membiarkan Mita hidup bahagia." "Hah? Kekasihnya? Siapa?" "Entahlah, Bun. Kakak tidak tau." "Apakah Nata?" "Mana mungkin, Bun. Kalau memang Nata yang dimaksud pasti bahasanya suami bukan kekasih." "Eh bisa saja, loh, Kak. Kekasih hidup mungkin?" "Ta