"Bun, bagaimana jika sudah begini?" "Tenang, Kak. Bunda yang akan menjaga adikmu sekarang." "Bun, apa ini semua karena Ali?" "Entahlah, Nak. Mungkin bisa jadi karena lelaki itu, bisa juga bukan. Kita berpikir positif aja ya, Nak. Kita kesampingkan semua kemungkinan-kemungkinan yang hadir dan fokus pada Mita saja." "Kembali ke kamarmu, Nak. Untuk sementara waktu Bunda akan tetap disini dan tolong jaga Rere ya." Kak Anjani mengangguk dan keluar dari kamar. Bunda memeluk anaknya sedang tertidur dengan sangat erat. Ia menangis melihat kondisi anaknya yang seperti ini. Menyesali karena pernah menyetujui pernikahan yang berujung maut ini. Ia tak pernah menyangka, anak bungsunya, gadis kecil yang ceria sekarang berubah menjadi gadis yang tertutup dan lebih memilih untuk sendiri daripada berb