Mita menghargai lelaki itu karena masih menganggapnya kakak ipar. Tidak ada pikiran untuk meggodanya ataupun menjadi istri keduanya. Menurutnya, menjadi istri pertama saja stress bukan main ini dengan gilanya lelaki itu meminta Mita untuk menjadi istri keduanya. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa kakak iparnya itu berniat untuk menjadikannya istri kedua dengan alasan kasihan melihat Mita menderita di perlakukan seenaknya dengan Ali.
Mas Is masih terus menghubungi Mita, banyak sekali saran dan solusi yang diberikan tetapi tak ada satupun yang masuk ke dalam otak juga pikiran Mita. Sehingga membuatnya merencanakan jadwal untuk bertemu Mita kembali dengan alasan Mita agar mengerti apabila di jelaskan secara langsung. Sedikit masuk akal tetapi lebih banyak tidak masuk akalnya sebenarnya, namu
