25

873 Kata

“Dulu aku sama Bang Bima deket banget, Abang ga pernah biarin aku lepas dari pegangan dia waktu kami pulang sekolah, katanya dia harus bimbing aku supaya nanti ga jatuh. Dulu itu.. aku bahkan bisa kesandung di aspal yang datar, bodoh banget kan? Apa-apa selalu dia kasih sama aku,dia juga ga pernah mengolokku seperti Bang Edo. Bang Bima adalah sosok Abang sepupu paling sempurna bagiku. Sampai saat dia kelas lima SD, Bang Bima protes kenapa dia harus memanggil mama-papaku dengan ssebutan mama-papa? Lalu Tante Dian bilang kalau sebenarnya dia anak mama-papa dan sejak saat itu dia menjauhiku, Abang udah ga nyari aku lagi saat jam istirahat, pernah aku pingsan pas upacara bendera, Abang sama sekali ga nengokin aku. Dia bahkan menatap sengit papa dan mama juga aku.” Uci menyudahi ceritanya tenta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN