33

1135 Kata

Perutnya yang sudah lapar mengalahkan rasa gengsi Hany untuk meminta tolong agar diambilkan makan malam untuknya. "Mau? Diambilkan? Sekalian disuapi juga?" tanya Ustad Afi pelan terus saja menatap Hany yang masuh tampak gengsi dan kaku. Akhirnya Hany menganggukkan kepalanya dengan pelan. Wajahnya sudah merah bagai kepiting rebus. Ustad Afi pergi ke dapur lalu mengambil makan malam yang ada disana, tanpa harus mengambil di bagian meja prasmanan depan. "Suapin?" tanya Ustad Afi pelan saat sudah kembali ke ruang tamu dan duduk disebelah Hany dengan satu piring nasi putih lengkap dengan opor ayam dan kerupuk udang, tidak lupa satu gelas es lemon tea yang khusus dibuatkan oleh Mbok Yum untuk anak majikannya itu. Hany menggelengkan kepalanya pelan dan mengambil piring nasi itu dan mulai men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN