Diandra sampai di markasnya dengan tertatih tangannya semakin bertambah sakit. "Kak apa yang terjadi? Layla dan Zella menghampirinya. "Aku baik baik saja." Diandra mengambil posisi duduk di kursi kerjanya membuka melepaskan perban asalnya dan melepaskan jaket kulitnya. "Astaga kau tertembak?" "Yeah bisakah Zella kau membantuku tolong ambilkan alat-alat medis di dalam ruangan khusus." Diandra masih bisa menahan rasa sakitnya meskipun wajahnya telah memucat. Zella datang bersama sebuah kotak besar yang berisi alat-alat yang bisa di pakai saat terluka. "Hubungi Audrey aku butuh bantuan." Layla mengangguk dan menelpon Audrey melewati nomor yang Diandra berikan. Diandra membuka kontak tersebut, dan mengambil jarum suntik dan cairan yang merupakan obat penghilang rasa sakit dan memberikan