Pintu apartmentnya berbunyi beberapa kali membuat Diandra mau tak mau harus membuka pintu apartemennya dengan terpaksa. Seseorang yang berdiri di hadapannya dengan setelan jas mahal dan kaca mata hitam. " Marvel."Diandra ingin menarik pintu dan menutupnya kembali tapi tangan Marvel telah lebih dulu menahannya. " Kau sekarang menjadi wanita yang menyedihkan Diandra sesuai dengan apa yang aku inginkan." Tangan Marvel mencekam pergelangan Diandra " Lepaskan Marvel." Diandra hanya berkata pelan tanpa melakukan perlawanan karena untuk apa saat ini dia melawan karena ini bukan film romantis. " Tak akan!!." Marvel masuk kedalam apartemen Diandra dan menutup pintu dengan kakinya. " Kau tau sebuah kebahagian melihat orang tuamu mati."Marvel tertawa sambil menatap wajah Diandra yang memerah