Tristan masih tidak boleh dikunjungi oleh siapapun kecuali kuasa hukumnya. Dan itulah yang membuat Bela gelisah beberapa hari terakhir. “Kak, makan dulu. Kamu belum makan loh dari pagi,” ucap Astrid sembari meletakkan sebungkus makanan ke dekat tangan Bela yang sedang menggambar sketsa. “Nggal laper.” Bela menjawab tanpa menoleh. Sejak dulu, bekerja selalu menjadi cara Bela untuk kabur dari rumitnya masalah yang kerap membuatnya tidak bisa tidur. Seperti saat ia ketahuan mengandung benih Tristan hingga saat ini. “Nggak laper gimana? Kamu belum makan dari pagi, Kak.” Astrid mengomel, mendekatkan bungkus makanan ke lengan Bela. Barulah Bela mendongak, mengerutkan kening. “Makan kok–” “Minum kopi nggak terhitung makan,” tandas Astrid cepat. “Nanti kamu sakit, bayi kamu yang di dalam per