Bela menahan nafas, ia sudah membayangkan Tristan akan merasa malu dan menyesal karena menurut saja saat Bela menyuruhnya memakai setelan jas buatan Bela. Sama seperti orang tuanya dulu, selalu merasa malu jika Bela meminta mereka mengenakan pakaian buatan Bela. Kedua tangannya terkepal di samping tubuhnya, mengantisipasi rasa sakit di hatinya. Namun, yang diucapkan Tristan kemudian justru membuat semua otot di tubuh Bela melemas. “Turun level?” Tristan memiringkan kepalanya, tersenyum miring. “Om pasti tahu kalau baju yang dibuat khusus oleh desainer itu memang spesial dibuat untuk kita. Mulai dari preferensi warna sampai ukuran. Bagian mananya yang turun level?” Tiba-tiba Dhea terbahak. “Itu kalau desainernya desainer terkenal kayak Canali atau minimal Agus Lim. Lah ini ….” Ia melirik