“Saya istri Pak Tristan,” ucap Bela kemudian, terdengar sedikit lebih tegas dari biasanya. Rafli dan karyawan lain yang baru saja bergabung tampak membelalak kaget. Dari reaksi mereka, Bela bisa menebak bahwa yang terjadi di dalam adalah apa yang ia takutkan. Maka ia segera menambahkan. “Kalau suami saya dan Dhea yang saya tahu adalah mantan tunangannya itu nggak ngapa-ngapain di dalam sana, biarkan saya masuk,” ucap Bela sedikit mengancam. “Tapi, Bu, maaf. Mereka sedang membicarakan urusan pekerjaan.” Rafli mencoba menjelaskan. Namun Bela sudah terlanjur curiga. Ia memicingkan mata. “Jadi kalian nggak akan biarkan saya masuk?” “Maaf, Bu. Tidak bisa.” Rafli menjawab sopan. “Oke. Kalau gitu, saya mau masuk paksa,” tandas Bela lantas bergegas menuju pintu. “Bu, Bu, tunggu!” Rafli bers