“Ini kenapa tiba-tiba ada banyak orang ke rumah?” Suara protes Bela terdengar di ujung telepon. Tristan menepuk jidatnya. Ia lupa bilang bahwa ia sudah menyewa jasa pindah rumah untuk membantu mereka mengangkut barang-barang ke rumah baru. Ya, Tristan dan Bela akhirnya menerima dengan sukacita hadiah dari Gunawan. Sebuah rumah baru yang berada di kawasan yang sama dengan Gunawan dan Hesti, hanya terpisah beberapa blok saja. “Itu jasa pindahan rumah, Sayang. Maaf aku lupa bilang kalau mereka bakal datang hari ini.” Bela terdengar menghela nafas lega di ujung telepon. “Lain kali kasih tahu dong, Tris. Aku udah deg-degan.” “Deg-degan kenapa?” “Yah, takutnya siapa gitu.” Sebuah senyum jahil terbit di bibir Tristan. “Takutnya orang-orang yang mau ngancem kamu dan morotin duit kamu?” “Tr